Jumat, 16 Desember 2011

pengaruh supervisi pendidikan terhadap kinerja guru


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Hakekat pembangunan Nasional adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya. Sebagaimana kita maklumi bahwa tingkat kesejahteraan bangsa bukanlah semata-mata diukur dari cukupnya sandang dan pangan saja, melainkan perlu diikuti dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa  serta membebaskan rakyat dari segala keterbelakangan melalui pembangunan pendidikan.
Membangun manusia Indonesia berarti mempersiapkan bangsa Indonesia untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan mampu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Hal ini sesuai dengan amanat yang tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang penjabarannya  tertuang dalam batang tubuhnya Bab XII Pasal 31 :
(1) Tiap warga negara berhak  mendapat pengajaran.
(2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan sistem pengajaran nasional yang diatur dengan Undang-Undang. (UUD 1945: 13)
Dengan pendidikan suatu bangsa akan menajdi bangsa yang maju, setidaknya berubah dari tingkat yang rendah menuju ketingkat atau derajat kehidupan yang lebih baik. Yang demikian ini sudah di jelaskan dalam firman Allah :




Artinya : “…Allah akan meningkatkan ornag-orang yang beriman di antara dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat… (QS. Al-Mujadalah: 11) (Depag RI., 1992: 951)
Oleh karena pentingnya pendidikan dan mengingat bahwa  pendidikan merupakan suatu  sistem yang selalu berkembang dan berubah sesuai dengan tuntutan kebutuhan zaman, maka perlu adanya tujuan tertentu yang hendak dicapai sebagai arah dan gerak langkah pendidikan itu sendiri. Di Indonesia tujuan pendidikan secara Nsional dirumuskan dalam Tap. MPR. RI. No II/MPR/1998 tentang Garis-garis Besar Haluan  Negara (GBHN) sebagai berikut :
Pendidikan Nsional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan kwalitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani pendidikan nasional juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta pada tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetia kawanan  sosial. (1998:  11)
Berititik tolak dari  rumusan pendidikan nasional, jelaslah bahwa kreteria kwalitas manusia Indonesia yang pertama dan utama adalah manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maa Esa. Disinilah letak pentingnya pendidikan agama bagi bangsa Indonesia.
Pada kenyataan peningkatan mutu pendidikan tidak lepas dari peran guru sebagai seorang dewasa yang secara sengaja mengantarkan anak didiknya menuju kedewasaannya. Begitu juga guru agama yang secara sengaja dan langsung mengantarkan anak didiknya menuju kedewasaannya dibidang agama.
Sehubungan dengan pentingnya Supervisi Pendidikan M. Moh. Rifa’i, mengatakan :
Supervisi Pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah merupakan bimbingan, pelayanan dan bantuan dari supervisor (Kepala Sekolah) kepada yang di supervisi (pada umumnya), supaya para guru itu meningkatkan keahlian profesionalnya, dapat menjadi guru yang baik dan menghasilkan murid yang lebih baik pula. (1986: 125)
Pelaksanaan supervisi pendidikan harus diterapkan di semua lingkup sekolah, lebih-lebih di sekolah dasar yang pelaksanaannya dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor. Karena sekolah dapat menumbuhkan semangat kerja yang baik bagi guru itu sendiri. Demikian juga ia bisa mendapat bimbingan dan bantuan dari supervisor dalam rangka memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Berpijak dari pemikiran di atas maka masalah yang akan dikaji dalam skripsi ini adalah Supervisi Pendidikan dengan pengaruhnya terhadap pelaksanaan tugas guru yang meliputi tehnik-tehnik supervisi pendidikan secara individual yang diterima dari supervisor (Kepala Sekolah). Karena itulah penulis mengambil judul “Pengaruh Supervisi Pendidikan Terhadap Pelaksanaan Tugas Guru di SD Negeri Sukoreno 08 Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember Tahun 2002”.

B.  Alasan Pemilihan Judul

Ada dua alasan pemilihan judul dalam penelitian ini yaitu alasan obyektif dan alasan subyektif.
1.    Alasan Obyektif
a. Judul tersebut sangat menarik untuk dikaji karena, supervisi merupkan suatu kegiatan kepala sekolah untuk meningkatkan kegiatan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.
b.      Kepala Sekolah merupakan pucuk pimpinan di sekolah yang merupakan salah satu pengendali dalam upaya dalam meningkatkan efektifitas belajar mengajar dalam mencapai tujuan pendidikan Nasional.
c.       Kepemimpinan kepala sekolah dapat menentukan maju dan mundurnya suatu lembaga pendidikan khususnya SD Negeri Sukoreno 08 Kecamatan Umbulsari.
2.    Alasan Subyektif
a.       Judul tersebut sesuai dengan disiplin ilmu ketarbiyahan yakni program studi Pendidikan Agama Islam, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti.
b.      Adanya kesediaan dosen pembimbing yang akan memberikan saran serta bimbingan dalam menyelesaikan proses penulisan skripsi.
c.       Tersedianya literatur yang dapat digunakan sebagai dasar pemikiran teoritis untuk mengembangkan hipotesis.
d.      Tersedianya dana waktu dan tenaga bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi.

C.    Penegasan Judul

1.    Pengaruh 
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, bahwa : "Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu baik orang atau benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang". (1986 : 731) Jadi pengaruh adalah daya kekuatan yang datang dari sesuatu baik orang atau benda yang dapat mengubah yang lain, sehingga berakibat sesuatu yang dikuasai oleh daya tersebut akan berubah dari keadaan sebelumnya.
2.    Supervisi  pendidikan
Supervisi adalah pengawasan yang dikaitkan dengan masalah perbaikan. Secara terminologi pengertian  tentang supervisi pendidikan seperti yang telah dikemukakan Sutisno  (1989: 15) dalam bukunya “Supervisi dan Administrasi Pendidikan” sebagai berikut: “Supervisi Pendidikan adalah motivasi dorongan dan segala bantuan bagi  para guru dan personil lainnya untuk membuat sumbangan-sumbangan yang sebesar-besarnya terhadap tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan”.

3.    Pelaksanaan 
Sebagaimana diterangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia bahwa pelaksanaan adalah peri hal (perbuatan, usaha, dan sebagainya) melaksanakan (rancangan, dan sebagainya. (1987: 10)
4.    Tugas guru
Adapun pengertian Tugas menurut Poerwadarminta, adalah suatu yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilaksanakan. (1987: 553) Adapun guru adalah orang yang memiliki kemampuan untuk mengajar, sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa: “Orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar” (1992:  330).
Berdasarkan uraian penegasan kata-kata yang terdapat dalam judul, maka dapat disimpulkan bahwa supervisi yang dilakukan kepala sekolah baik secara kelmpok maupun secara individual dapat memberikan pengaruh terhadap tugas dan tanggung jawab guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya guru SD Negeri Sukoreno VIII Umbulsari Kabupaten Jember 2002.

D.    Perumusan Masalah

  1. Masalah Umum
Adakah pengaruh supervisi pendidikan terhadap pelaksanaan tugas guru di SD Negeri Sukoreno 08 Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember Tahun 2002.
  1. MasalahKhusus
a.       Adakah pengaruh supervisi pendidikan secara individual terhadap pelaksanaan tugas guru di SD Negeri Sukoreno 08 Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember Tahun 2002.
b.      Adakah pengaruh supervisi pendidikan secara kelompok terhadap pelaksanaan tugas guru di SD Negeri Sukoreno 08 Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember Tahun 2002.

E.     Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Umum
Ingin mengetahui ada dan tidaknya pengaruh supervisi pendidikan terhadap pelaksanaan tugas guru di SD Negeri Sukoreno 08 Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember Tahun 2002.
  1. Tujuan
c.       Ingin mengetahui ada dan tidaknya pengaruh supervisi pendidikan secara individual terhadap pelaksanaan tugas guru di SD Negeri Sukoreno 08 Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember Tahun 2002.
d.      Ingin mengetahui ada dan tidaknya pengaruh supervisi pendidikan secara kelompok terhadap pelaksanaan tugas guru di SD Negeri Sukoreno 08 Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember Tahun 2002.
F. Manfaat Penelitian
Dilihat dari tujuan penelitian sudah barang tentu akan membawa hasil yang bermanfaat baik bagi peneliti ataupun lingkungan sekitar khususnya di lembaga, dalam hal ini manfaat yang diharapkan oleh peneliti adalah :
1.    Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu ketarbiyahan pada khususnya.
2.    Sebagai langkah awal untuk mengetahui tentang pengelolaan kelas yang dilakukan lembaga pendidikan SD Negeri VIII Sukoreno Umbulsari  Jember
3.    Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan lembaga pendidikan sehingga dapat meningkatkan pengelolaan pengajaran di SD Negeri VIII Umbulsari Jember.

G.    Asumsi dan Keterbatasan

Melakukan penelitian bukanlah pekerjaan yang mudah. Dalam kegiatan penelitian, peneliti disini adalah sebagai perencana sekaligus pelaksana dengan proses pemanfaatan kesempatan guna meraih data dan mengaplikasikannya. Dalam penelitian ini peneliti banyak mengalami hambatan, akan tetapi peneliti tetap optimis untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan adanya hambatan-hambatan diharapkan dapat menjadikan motivasi tersendiri bagi peneliti untuk semakin aktif dan kreatif dalam mencari solusi, sebagai alternatif dalam proses penelitian ini. Maka berdasarkan kenyataan di atas, peneliti berasumsi bahwa :   
a.       Pengelolaan kelas merupakan komponen yang mendasar dalam proses belajar mengajar untuk menciptakan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional.
b.      SD Negeri VIII Sukoreno Umbulsari Jember merupakan lembaga pendidikan yang ikut andil dalam proses pendidikan Nasional.
c.       Lokasi penelitian memungkinkan untuk dilaksanakannya penelitian dan pengumpulan data dalam menunjang pelaksanaan penelitian.
d.      Para informan akan memberikan informasi yang diperlukan oleh si peneliti sesuai dengan kenyataan yang ada.
Disamping itu yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :
a.       Keterbatasan pengetahuan peneliti, sehingga skripsi ini belum sempurna.
b.      Adanya sebagian responden yang tidak maksimal dalam memberikan penjelasan dari pertanyaan yang peneliti ajukan, karena perasaan responden yang menjadikan kesulitan untuk menjawab pertanyaan sebagaimana adanya.
c.       Keterbatasan sarana sehingga penggalian data tidak maksimal.
d.      Terbatasnya sumber dana, waktu dan tenaga sehingga dapat menghambat proses pelaksanaan penelitian.

H.  Metodologi Dan Prosedur Penelitian

Reseach dilakukan dengan tujuan untuk mencari atau menguji kebenaran sebagimana yang dikatakan oleh Hadi bahwa:
Sesuai dengan tujuannya , reseach dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakaan metode-metode ilmiah. Metodologi reseach sebagaimana kita kenal sekarang memberikan garis-garis yang sangat cermat dan mengajukan syarat-sayarat yang sangat keras. Maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang dicapai dari suatu reseach dapat mempunyai harga ilmiah yang setinggi-tingginya ( 1993 : 4 )
Metode sangat diperlukan dalam melakukan penelitian, sebab metode berfungsi untuk menggali data dalam mencapai tujuan. Dengan metode yang tepat tujuan penelitian dapat dicapai dengan baik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “metode adalah cara yang teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai maksud” (1990 : 581)
Berdasarkan pendapat di atas bahwa yang dimaksud dengan metode penelitian adalah cara-cara tertentu yang dipakai dalam penelitian untuk mencari jawaban-jawaban atau kesimpulan dalam rangka mencapai tujuan yang dimaksudkan. Adapaun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.    Penentuan Populasi Dan Sampel
Populasi yaitu sekelompok individu yang dipilih dari kelompok yang lebih besar dimana pemilihan dari hasil penelitian akan diberlakukan. Kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama ini disebut populasi. Sebagaimana di terangkan Arikunto adalah : “populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi, studi atau penelitiannya juga disebut Populasi atau studi sensusa’. (1994  102)
Populasi yaitu sekelompok individu yang dipilih dari kelompok yang lebih besar dimana pemilihan dari hasil penelitian akan diberlakukan. Kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama ini disebut populasi.
Sedangkan sampel adalah sebagaimana di terangkan Hadi bahwa: “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25 % atau lebih”. (1994: 120)
Sedangkan menurut Hadi adalah “Sebenarnya tidak ada suatu ketentuan yang mutlak berapa persen suatu sampel harus diambil dari populasi. Ketidak tetapan yangmutlak itu tidak perlu menimbulkan keragu-raguan pada seorang penyelidik. (1993: 73)
Sampel dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam Supervisi pendidikan dalam kaitannya yaitu seluruh guru yang ada di SD Negeri Sukoreno 08 Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember. Namun perlu dijelaskan bahwa dalam hal ini tidak mengambil seluruh populasi yang ada melainkan hanya sebagian sampel saja.
Dalam rangka memperoleh sampel yang  valid dari populasi yang akan dipilih maka digunakan tehnik sampling. Sedangkan sampiling yang digunakan dalam penelitian ini adalah quot proporsional sampling.
2.    Metode Dan Pengumpulan Data

Metode-metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

a.    Metode Observasi
Hadi berpendapat bahwa : Sebagai metode ilmiah, observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengamatan yang tidak langsung misalnya melalui questionere dan test (1993 : 136 ) Adapun data yang ingin diraih melalui metode observasi adalah :
1)      Keberadaan geografis sekolah
2)      Keadaan guru
3)   Keadaan siswa
4)   Keadaan fasilitas atau inventaris sekolah
b.    metode interview
Metode interview adalah metode pengumpulan data yang menggunakan tanya jawab yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Sebagaimana pendapat Arikunto metode interview adalah dialog yang dilaksanakan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. (1994 : 126). Dan data yang ingin diraiah melalui metode interview adalah :
1)      Sejarah singkat berdirinya Sekolah
2)      Bagaimana pelaksanaan supervisi secara kelompok
3)   Bagaimana pelaksanaan supervisi secara individual
c.    Metode Angket
Dintara cara untuk memperoleh data yang lain adalah metode angket. Menurut Sukardi “Angket adalah suatu alat pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan tertulis atau terdaftar pertanyaan tertulis, yang harus dijawab dengan dengan tertulis juga”. (1983 : 105)
Dari pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa angket adalah suatu metode atau cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab pula oleh responden baik secara langsung maupun tidak langsung.
d.   Metode  Dokumenter
Arikunto berpendapat “metode dokumenter adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkip, buku, surat kabar, notulen rapat, legger, agenda. Majalah dan lain sebagainya. (1993 : 202)
Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode dokumenter merupakan tehnik untuk mencari data yang sudah dicacat dalam dokumen, sepert agenda, majalah, dan sebagainya.
1)      Keadaan guru
2)      Keadaan siswa
3)   Keadaan fasilitas
4)   Keadaan struktur organisasi
5)   Denah sekolah
3.    Metode Analisa Data
Analisa data menurut Moleong adalah proses pengorganisasian dan mengerucutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan data. (1996 : 173)
Sementara Hadi mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : dalam pengertian yang sempit, kata statistik digunakan untuk menunjukkan semua kenyataan berwujud angka-angka tentang suatu kejadian khusus. Dalam pengerian yang luas yaitu pengertian metodologi statistik berarti cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyajikan dan menganalisa data penyelidikan yang berwujud angka-angka. (1993 : 221)
Adapun tehnik analisa statistik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tehnik analisa data Yule’s Q rumus tersebut adalah:
                     (BxC) - (A x D)
                         Qxy =
                                  (BxC) + (AxD)
Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara kedua variabel, maka dapat dikunsultasikan dengan convensi nilai Q, sebagaimana diterangkan Magsun Arr. (1992: 137) bahawa :
CONVENSI NILAI Q

NILAI Q
ARTI PENAFSIRAN
+ 0,70 – keatas
+ 0,50 - + 0,69
+ 0,30 - + 0,49
+ 0,10 - + 0,29
+ 0,01 - + 0,09
          0,0
-  0,01  - - 0,09
-  0,10  - - 0,29
-  0,30  - - 0,49
-  0,50  - - 0,69
-  0,70  - kebawah
Hubungan positif yang sangat kuat
Hubungan positif yang mantap
Hubungan positif yang sedang
Hubungan positif yang rendah
Hubungan positif yang tak berarti
Tidak ada hubungan
Hubungan negatif yang tak berarti
Hubungan negatif  yang rendah
Hubungan negatif yang sedang
Hubungan negatif yang mantap
Hubungan negatif yang sangat kuat

 

I.     Sistematika Pembahasan

Bab satu dibahas mengenai latar belakang masalah dan sekaligus memberikan beberapa alasan yang mendorong penulis memilih judul ini. Diuraikan pula  tentang penegasan judul, perumusan masalah, tujuan penelitian, yang selanjutnya dibahas  metodologi penelitian, diakhiri dengan sistematika pembahasan.
Bab dua Tinjauan teoritis tentang supervisi pendidikan, dilanjutkan dengan tinjauan teoritis tentang tugas guru, kemudian dilanjutkan tinjauan teoritis tentang supervisi pendidikan dengan tugas guru, dan dalam bab ini diakhiri dengan hipotesis, baik hipotesis kerja mayor maupun hipotesis kerja minor.
Bab tiga Laporan Penelitian. Dalam bab ini dibahas tentang latar belakang obyek penelitian, penyajian data, kemudian analisa data sebagai hasil dari penelitian dan diakhir bab ini akan dibahas masalah diskusi dan interpretasi.
Bab empat Kesimpulan, saran. Dalam bab ini dikemukakan tentang beberapa kesimpulan dan hasil analisa data penelitian dilanjutkan saran-saran baik yang di tujukan kepada kepala sekolah, dan guru sebagai obyek penelitian.